Minggu, 03 Desember 2017

part#3



 AKU KAMU TAKAN JADI KITA

Sebelum Kita Sama

Part#3


Jantung ini semakin berdetak dengan kencang, sangat dan sangat gugup. Tiba- tiba ada seseorang yang keluar dari arah lift sebelah kanan, menuju arah meja informasi. Dan inilah tuk pertama kalinya aku dan dia bertemu.  ketika itu dia terlihat sangat rapi, dengan kemeja berwarna biru nila dan mengenakan dasi Hitam. Orangnya tinggi, putih, rambut yang tersisir rapi, muka oriental dan berkacamata. aku jadi teringat film- film korea atau mandarin saat itu. “ apakah ini salah satu yang akan meng- interview aku” (pikirku dalam hati). Jelang beberapa menit dia melangkah menuju ke arahku dengan senyuman yang sangant manis. “ boleh saya duduk disini” ? ( dia bertanya sambil menunjuk kursi disebelahku).  Karna dia dengan sopan bertanya akupun membalas dengan senyuman juga. “ owhh boleh”. Dan inilah pertama kalinya kita berkomunikasi. “ you sedang buat apa disini” ? (dia mengawali pembicaaran). “ Saya mau interview buat kerja disni” (karna aku merasa ini orang asing, Pertanyaannya ku jawab seaadanya saja, tanpa mau tau dia ngapain disini). Seketik rasa gugup pun hilang karena dia mengalihkan pada pembicaraan. Tanpa ku Tanya dia langsung saja menjelaskan maksudnya ada disni juga. “ kalau saya baru nak mulai practice (seperti KKN atau magang) di company ini, maybe sampai 3 bulan.”


Akhirnya obrolanpun mencair ketika dia sharing pengalaman selama dia kuliah, dan memberikan tips- tips biar tidak gugup saat interview serta memberikan semangat agar diterima disni dan bisa kerja bareng sama dia. ini sangat membantuku sebagai mood booster , karena  merasa anak baru kemarin lulus berani- beraninya langsung mengajukan lamaran kerja di perusahaan, perusahaan asing pula. Aku merasa belum pantas.


Si abang dari tadi sibuk menelpon di ruang tunggu sebelah. Jadi tidak enak hati ini, si abang izin setengah hari demi mengantarkan aku interview, padahal dia orang sibuk, kebetulan projectnya lagi banyak saat ini. Sementara si Uni masih sibuk belanja di pasar swalayan yang tidak jauh dari gedung ini. Si Abang pun memanggilku,  “ Kinan, hayuk kita masuk kedalam, meeting-nya sudah selesai”. “ sepertinya ini waktunya aku interview, aku duluan ya”. (pamitku saat itu padanya). “ oh iya, fighting and don’t forget to smile”. Mood booster-nya kembali  dikirimkan kepada ku. Dan dengan segera aku menghampiri si abang, tak lupa baca do’a agar ini berjalan dengan baik dan tidak malu- maluin uni dan abang. Aku takut mereka kecewa. “ kinan abang tunggu diluar ya, lakukan yang terbaik” (ucapan semangat dari si Abang).


Bismillah… (ucapku dalam hati) lalu aku mengetuk pintunya 3 kali dan dipersilahkan masuk. “ selamat pagi” sapa pertamaku dengan penuh senyuman.  “Selamat pagi” dengan serentak para staf interview menjawab kembali. Jujur aku bingung mau salam apa , karna ketiga dari mereka tak semua Muslim. “ Sila duduk” salah satu dari mereka memersilakahkan ku duduk. “Ok miss Kinan, sebelum interview ini kita mulai , saya akan memeperkenalkan satu persatu dimulai dari saya, nama saya Razi, leader divisi yang nantinya akan miss kinan bekerja jika terpilih. (pak Razi, orangnya ganteng, mukany teduh sekali, sepertinya dia rajin sholat, terpancar dari cahaya muka yang begitu syahdu, dan dia orang malay). Dan selanjutnya, di sebelah kiri saya ini Mr chan, supervisinya” (Mr chan , Chinese, tinggi, putih,  tapi matanya tidak teralu kecil mungkin dia ada keturunan malay atau india, karena tidak seperti muka oriental lainya). Dan diseblah kanan saya Mr. Michel dialah branch manager kita.” Mr Michel, 100% bule, umur mungkin sekitar 40an, rmbut pirang dan matanya pun biru, jangan ditanya tingginya, enatahlah mungkin kalau aku berdiri di seblahnya bisa jadi sebatas dadanya. Betapa terlihat mungilnya aku.


“Ok selanjutnya kita mulai saja ya, Coba ceritakan secara detail tentang diri kamu, baik itu keluarga, pendidikan dan skill yang kamu punyai, saya sarankan  miss Kinan menggunakan bahasa inggris agar mudah di mengerti oleh kita semua” . Pak Razi mengawali interview dengan intruksi yang lumayan buat aku gugup, jujur saja percakapanku dalam bahasa inggir masih terbata- bata, tapi lagi- lagi ini demi si abang, uni dan umi abi aku gak mau mereka kecewa.


Dan akupun mulai memperkenalkan diri, nama, umur, asal, orangtua, saudara dan keluarga termasuk uni dan si abang juga aku ceritakan, kemudian sekolahku mereka merespon sedikit kaget dan tersenyum, karna umurku  saat itu belum sampai 18 tahun, karena dari awal masuk sekolahpun dengan usia yang muda. Karna sudah bisa baca dan menulis aku diterima disekolah. Tapi aku tetap disuruh melanjutkan ceritanya. Semua berbahas inggris agak sedikit kaku tapi aku berusaha semaksimal mungkin dan pelan- pelan agar apa yang aku sampaikan ini dimengerti oleh mereka. Aku menceritakan juga tentang nilai akademiku yang tak terlalu buruk semua di atas standar, dan beberapa lomba yang pernah aku ikuti. Sbenarnya itu biasa saja. tapi semalam aku sempat googling, tips interview, salah satunya harus percaya diri menjelaskanya dan buat mereka terpukau dengan kelebihan yang kita punya walaupu  tak banyak. Ternyata itu sangat membantu, tak sia-sia aku nonton youtube semalaman belajar cara interview yang benar, setidaknya tak ada kata yang keluar meminta perkataanku mengulang kembali pembicaraa, entahlah apa mereka mengerti semuanya, terpukau atau malah bingung. Di  akhir kalimat dengan penuh senyuman dan harapan , aku berkata “ saya sangat berharap bisa menjadi begian dari perusahaan ini”.

 Mr Michel mulai merespon, “ Nice Miss Kinan, tapi mengapa you……….


--- Bersambung ---

 @Kin_Chaniago
#Day8
#30DWCJilid#10

#Squad1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar