Rabu, 06 Desember 2017

Part#4

AKU KAMU TAKAN JADI KITA

Sebelum Kita Sama

Part#4





Dan Mr Michel mulai bertanya, “ Nice miss Kinan, tapi mengapa you inginkan sangat bekerja disini ?.” upsss… ternyata Mr. Michel ini bisa berbahasa malay, apa mungkin mereka tadi sekedar ingin menguji kemampuan bahasa inggris ku ? (tanyaku dalam hati). Karna beliaupun menggunakan bahasa malay, akupun menjawabnya dengan bahasa Indonesia,  Lalu akupun menjelaskan bagaimana aku sampai disini. “sebenarny tak ada yang kebetulan di dunia ini, mungkin inilah takdir langkah saya menuju kesini, awalnya saya hanya berlibur disini, untuk mengisi waktu luang, karna baru tahun depan, saya mencoba lagi untuk test melanjutkan Study, tapi Alhamdulillah Abang ipar saya memberitahukan, bahwa disni sedang membutuhkan Admin, suatu peluang besar bagi saya untuk bisa bekerja disini, dan satu hal yang membuat saya begitu ingin bekerja disni, ingin membantu perekonomian keluarga.”  Walaupun sedih untuk di ingat akupun tetap senyum menahan sedih itu. Respon mereka masih abu- abu tapi Mr. Chan kelihatn penasaran akan cerita selanjutnya.


 “Ada apa dengan keluarga kamu, bisakah cerita pada kami”. Firasatku benar, Mr. Chan penasaran cerita tentang keluargaku, duh apakah ini salah satu hal yang ada disesi interview kah ? , lagi- lagi aku tertanya- Tanya. “saya akan menceritakan intinya saja, awalnya keadaan ekonomi keluarga kami itu sederhana alhamdulillah berkecukupan, dan Allah berkehendak lain, mungkin ini ujian untuk keluarga kami,  semasa saya sekolah tingkat junior high school , adik saya lahir premature dan lebih sedihnya lagi dia memiliki kelainan jantung sejak lahir, sehingga memerlukan biaya yang besar untuk mengobati penyakitnya. Dan mulai saat itulah semua tabungan umi dan abi dikeluarkan, serta menjual harta benda yang bisa digunakan biaya pengobatan. Sebanyak apapun uang saat itu cepat sekali habisnya, karna pengobatan adik harus berkelanjutan terus- menerus sampai saat ini. Saya dan kakak saya Alhamdulillah bisa selesai sekolah karena mendapatkan beasiswa. Dan ini lah salah satu alasana saya tidak melanjutkan study tahun ini, karna gagal test untuk beasiswa, saya akan mencobanya lagi tahun depan. Karena tidak mungkin saya melanjutkan study menggunakan uang orang tua. Maka dari itu ketika abang ipar menawarkan ada peluang kerja disini saya begitu excited. Sebenarnya ini masalah pribadi keluarga saya, dan saya harap ini bukan penilaian untuk saya kerja disini, karena saya lebih suka penilaian secara akademis dan kemampuan saya yang dibutuhkan disini bukan karna atas dasar kasihan. Mohon maaf sebelumnya dan saya akan merasa berbesar hati jika nanti bisa tumbuh dan berkembang memberikan kontribusi yang baik di perusahaan ini. ” Sebak dan sedih aku tahan, jangan sampai nangis jika mengingat kisah keluargaku, kan malu interview pertam tiba- tiba nangis, takutnya dikirain mencari simpati.


Tiba- tiba Mr. Michel berdiri dan langsung mengulurkan tangan untuk bersalaman, entah mengapa akupun secara otomatis menyambut salamnya. “ kamu diterima bekerja disini. Saya kagum dengan kamu, masih muda, ada jiwa mandiri dan bertanggung jawab, encik Razi nanti tolong siapakan kontrak kerjanya ya. (Aku masih terpana, tak bisa berkata- kata, Cuma bisa memandangi satu persatu orang- orang yang ada di hadapan, apakah ini mimpi). Miss Kinan apakah bersedia dalam seminggu ini sudah mulai bekerja?” ( Tanya Mr Michel). Dengan muka yang masih speechless aku menjawab “ yes I do.” Kemudian aku mulai mengendalikan diri dan mulai senyum manis lagi. “ Ok, miss Kinan saya akan uruskan segera semua surat- surat yang harus diperlukan untuk kamu, mulai dari kontrak kerja, izin kerja di Negara ini secara resmi dan lain- lainnya, oh ya Mr Michel maaf sebelumnya, mungkin Miss Kinan belum bisa dalam seminggu ini langsung bekerja, karena dia harus kembali ke Negaranya mengurus proses surat- resmi dan lain- lainya.” Mr Michel tersenyum “ oh iya saya lupa Miss kinan ini orang Asing juga ya.” Ow..oww.. aku juga tadi lupa bahwa masih banyak proses yang harus dilalui disini langsung jawab yes I do aja. “ Ok pak Razi.” (jawabku). “ kalau begitu sekarang miss Kinan boleh pulang, mempersiapkan diri, nanti kita kabari kapan semua proses ini di mulai”. (Pak Razi mengintruksikan kembali). Aku pun meminta pamit undur diri dengan menyimpukan kedua tangan mengucapkan terikasih sebesar- besarnya atas kesempatan bisa bekerja disini.


Aku melangkah keluar pintu, membuka pelan- pelan, ternyata si Abang dan uni sudah menunggu d depan ruangan ini, dengan muka yang masih speechless ini aku menuju kearah mereka, belum sempat aku berkata- kata uni langsung saja menghiburku , “ kenapa Kinan, tak apalah, ini kan baru pertama kali kamu mencoba interview, dan lagian kamu juga masih sangat muda.” Etss … sepertinya uni salah menebak raut wajahku. “Ishhh ape lah Mama nih, coba kita dengarkan dulu cerita Kinan” si Abang pun juga penasaran. Dengan senyun- senyum akupun menjawab rasa penasaran mereka. “ Aku diterima Uni.” “ huwahhh (uni teriak kegirang tapi langsung menutup mulutnya , karna menyadari  bahwa ini bukan dirumah tapi kantor takut menjadi pusat perhatian ). Alhamdulillah, ihhh kamu tadi candain uni ya, buat muka sedih gitu.” “Nah kan mama suka- suka je, congratulation ya Kinan, finaly kamu boleh buat semua ini.” Si Abangpun kasih selamat dan semangat baru.  “Jom lah kita pulang” si uni mengajak segera pulang, karna biasanya jam segini Angah pulang sekolah. “ tunggu sebentar ya uni” aku izin sebentar menuju kursi tempat aku bertemu si Dia tadi, aku lupa menayakan siapa namanya, aku ingin mengucapkan terima kasih sudah banyak kasih Mood booster yang bikin tambah percaya diri, dan dia sudah tidak ada lagi disana, aku menanyakan di meja informasi ternyata dia sudah masuk ke ruanganya. Aghh… sudah lah mungkin ini sekejap saja, tadi Allah kirimkan seseorang buat aku lebih semangat menjalani interview, ( pikir ku dalam hati).


Ternyata Uni dan si Abang pun mengikuti arahku, “ kamu cari siapa Kinan?, ayo kita pulang, angah sudah keluar kelas mungkin jam segini.”  “ ehh… tak ada uni, hayuk” (jawabku). “ oh ya ma, ayah langsung pergi keje dulu ye, mama dan Kinan naik taxi aja pulangnya, sebab dah lambat nih, sedari tadi si boss call ayah terus.” Si Abang pun segera izin pamit berangkat, karna sejak tadi aku lihat dia sibuk menerima telepon, mungkin sudah banyak pekerjaan yang menunggunya. “ lah ingatkan tadi Ayah ambil cuti, baru nak ajak ambil angah di sekolah.” Unipun agak sedikit kecewa, karna dia mau kasih kejutan pada Angah, mamanya bisa ajak ayahnya juga jemput kesekolah. “ tak boleh lah sayang, ini tengah banyak keje lain kali ya” si abang mencoba membujuk uni. “ iya uni tak apa, nanti aku yang temankan ya.” (hiburku saat itu).


Akhirnya unipun setuju, kita naik taxi , si Abang segera pergi kerja. Di taxi aku sempat kepikiran, apa iya aku kerja disini, apa aku bisa, apa umi dan abi benar- benar mengizinkan anak gadis satu- satunya merantau jauh di negri orang ?( berjuta pertanyaan dalam benaku). Nantilah setiba dirumah aku akan segera menelpon ke rumah. Uni memecah lamuananku “ oh ya Kinan sepertinya kamu tadi mencari seseorang di ruang tunggu, siapa? “ yah lagi- lagi uni menanyakan hal itu. “ oh tadi, tak ada lah uni.” Akupun menjawab dengan senyuman. “ ishh pakai acara rahasia- rahasian nih, tadi abang sempat cerita kok, kamu tadi ada ngobrol sama si koko china kan di ruang tunggu, nahh loh, jangan- jangan kamu naksir ya? ” uni mencoba menggodaku. “ihh uni apa coba, tak ada uni, masak baru ketemu langsung naksir, iya deh aku cerita, tadi kita sama- sama nunggu di ruangan itu, mungkin bosen dia ngajak ngobrol deh, lumayan nyambung, terus dia kasih saran- saran, semangat dan percaya diri buat interview, udah gitu aja, maksudnya tadi aku mau ucapin terima kasih kesan, tapi dia udah gak ada.” Uni langsung melirik manja “oww… jadi tadi ketemu someone yang kasih kamu mood booster ya.” lagi- lagi uni menggodaku.


Setiba dirumah aku segera menelpon ke Indonesia, ingin mengabari bahwa aku diterima disini, dan ingin menegaskan kembali, apa benar aku diizinkan. tapi aku masih tidak yakin 100% ini berhasil, firasatku masih abu- abu.

--- Bersambung ---

@Kin_Chaniago
#Day11
#30DWCJilid#10
#Squad1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar