AKU KAMU TAKAN
JADI KITA
Sebelum Kita
Sama
Part#2
Weekend pertama di Negri
jiran, menyapa mentari yang mulai meranjak naik kelangit biru, warnanya merah
merona sangat ceria. pagi-pagi sekali anak-anak sudah mengajak lari pagi ke “padang”
(lapangan rumput ) disana juga banyak wahana permainan, mulai dari jungkat-jungkit,
perosotan, ayunan, komedi putar , terowongan mini dan lain-lain. Mereka sangat
antusias hari ini, karena sudah lama semenjak uni habis melahirkan belum pernah kesini tak
ada yang menemani, sedangkan sang ayah kadang- kadang sibuk kerja keluar kota. Makanya
dari kemarin mereka buat janji “ kakak mesti temankan kami main ke padang” (
sambil menyematkan jari kelingkingnya ke jari ku), janji ya , “ ujar Angah. Kita mulai berlari
menuju padang yang jaraknya tak begitu jauh dari rumah uni. Sesampai disana
mereka langsung berhamburan ke wahana pilihan mereka masing-masing , dan aku
menunggu mereka di ayunan. Sambil menikmati udara embun pagi yang sangat segar.
Pagi ini dia sudah beberapa
kali mengirim pesan- pesan indah, tapi entah mengapa jadi agak risih akhir- akhir
ini. Jadi teringat beberapa nasehat sang murrobi
“ Kinan, dalam Islam itu tidak ada
pacaran, karna kamu tau sendirikan yang mendekati zina itu dilarang dalam agama
kita”. Namun aku tetap berdalih “ kita tidak berpacaran kok mbak, Cuma teman
biasa saja yang saling kabar-kabari setiap aktivitas, menyemangati dalam berjuang
mencapai impian, apakah itu salah mbak? “. Dengan senyuman yang syahdu sang Murrobi pun menjawab “ iya kamu tidak ada apa-apa, bagaimana dengan dia,
apakah dia menganggapmu teman biasa ?, apalagi dia sesering itu berkirim kabar,
awalnya berkirim kabar biasa saja, lama-lama mulai pesan- pesan Indah ,
puisi- pusi yang puitis, terus maksudnya itu apa ?, hati- hati walaupu kalian tidak berniat
apapun syetan akan melakukan segala cara untuk menjerumuskan hambanya Allah ke
jurang- jurang dosa”. aku merasa bersalah dan mulai beratanya- tanya pada diri
sendiri apa yang aku lakukan ini salah, dan apa yang harus aku lakukan.
Sang Murrobi, dia seorang mentor
ngaji dan kajian khusus perempuan di kampus ku. Baru- baru ini aku diajak Viona untuk
mengikuti kajian rutin khusus wanita. Karena jujur saja aku soal agama sama
sekali ilmunya dangkal. Dan semenjak berteman dengan Viona banyak hal yang
aku tanyakan secara keritis tentang agama. Dan diapun menyarankan ku ikut
kajian, diapun baru saja hijrah , jadi khawatir ada yang salah penyampaian dan
dia juga menyarankan kalau kita belajar agama harus ada guru yang fokus biar
bisa tempat bertanya- tanya baik tentang agama atau terkadang tentang pribadi.
Lamunanku terhenti ketika ada
orang di ayunan sebelah. Dan ia memberi salam “Assalamu’alaikum," dengan spontan
aku menjawab “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”. Orang tersebut tersenyum semeringah kepadaku,
mungkin ini budaya ramahnya orang sini pikirku. “ saya baru kali ini Nampak awak
dekat sini, baru pindah rumah ke ?” ujarnya. Aku pun masih bingung dia yang memecahkan
lamunan panjangku tadi, Cuma jawab dengan senyuman dan menjawab agak lama. “
tidak saya sekedar holiday disini,
tengok sepupu lepas bersalin”. Tiba-tiba dia mengulurkan tanganya sambil
memperkenalkan diri “ hai saya Azami, rumah depan padang ini” ( sambil
menunjukan jarinya ke rumah yang bercat warna biru). Lagi- lagi sebenernya aku
masih speechless, ini orang siapa
tiba tiba muncul dan memperkenalkan diri. Dan lagi – lagi aku tersenyum tapi
dengan rada bingung dengan sopan aku menolak berslaman dan meletakan tanganku
didada maaf “ saya Kinan from Indonesia,
sekarang tinggal dirumah sepupu dekat sini."
Dari arah belakang Along dan
Angah mengejutkan ku ” kakak”. Aku pun menghela nafas seakan untungnya mereka
datang “Eeh dah siap ke mainya “ ujar ku .
“ehh ada abang Azami lah” ujar angah, sepertinya anagh mengenal orang
asing ini. “ lah ini saudaranya Angah dan Along ke” jawabnya. “ iye, dia sepupu
mama dari Indonesia, tengah becuti nak tengok baby”. Jawab Angah. Aku meras lega
hadirnya mereka , membuat kekakuanku, speechless
ku hilang. Kakak “ jom kita balik, Along dah lapar nih” .(along menarik
tanganku mengajak pulang kerumah. “ jom” . jawabku , lama-lama aku jadi fasih
disini bahasa melayu secara tiap hari memdengarkan mereka berbahas demikian dan
efek keseringan nonton ipin upin juga kali ya. “ lah cepat sangat dan nak
balik, abang baru je duduk disini” ujar orang asing tadi dan aku lupa tadi
namanya siapa. “ tak pe lain kali mungkin, kesian mereka dah lapar sebab dari
pagi- pagi lagi main kesini”.
Di perjalanan pulang akupun
menanyakan kembali pada Angah dan Along, “ dek kalian kenal sama orang tadi,
siapa namanya kakak lupa pula ?” . “abang Azami tadi ke kak, owww kakak ade ape
dengan dia, jangan – jangan kakak suka , atau taka bang Azami yang suka ye dek “
(sambil pandang0pandangn sama si Angah) Along menjawab sambil mengodaku dengan
pertanyaan yang aneh. “ish tak lah, kakak pun baru tau, tiba-tiba je dia muncul
di ayunan tuh”. Angah pun ikut nimbrung “ ish kakak nih dia tak tiba-tiba dah
lama pun dia duduk di buayan (ayunan) tu. Kakak je yang tak rasa”. Apa iya, oh
my god, separah itukah lamunan ku tadi, aduh pasti aneh banget itu muka,” huwaahh
“. Merekapun terkejut dengan ekspresiku “Ade
ape kak ?. “ tak de apa, betulke dek tadi macam tu, terus angan dan along
tengok kakak macam mana” ?. Along mengerutkan dahinya sambil mengingat “ehmm
macam melamun banyak memikirkan sesuatu lah”. Ihhh kenapa jadi aneh begini
pikir ku dalam hati.
“Along cakap tadi lapar kan,
ape kate kita beli nasi lemak dekat kedai depan tu ?” . “nak. nak.nak. “ mereka bersorak kegirangn. “Nasi
lemak” mirip dengan nasi uduknya jakarta , bedanya disini pilihan lauknya
bermacam-macam, ada sambal ikan teri, cumi, telur, ayam, Bihun, kwetiau dan
lain-lain. Tapi menurtku terlalu berat makan sepagi ini. Biasanya aku makan
roti tawar dan susu atau gorengan-gorengan saja. perut ini terbias dengan
makanan ringan. Apalagi kalau pergi kuliah harus berangkat pagi-pagi tuk
menghindari macet dan rebutan angkot jadi tidak sempat tuk sarapan lama-lama,
kadangkala minum susu dan sarapan roti di bungkus buat bekal dijalan. Ibu selalu
ngomel kalau tak sarapan, katanya nanti kamu dikelas lapar dan tidak fokus
belajar. Bener juga sih tapi anaknya saja ini suka bandel.
“Wah udah pulang” sambut uni
dari teras rumah yang sedang menjemurkan baby biar terkena sinar matahari pagi.
“ iya uni, ini sekalia kita belikan sarapan pagi, Along dan Angah sudah lapar
katanya.” “Oh ya, baru aja aku mau minta tolong abangmu belikan sarapan, untung
belum pergi ya. Duh jadi merepotkan kamu ini.” Uni jadi merasa bersalah. “ gak
apa-apa uni, kan memang niatnya aku main kesini selain liburan mau bantu-bantu
uni juga, pasti uni repot banget sama baby kan, janagn sungkan uni, biasa aja
kok.” Makasih banyak ya uni selalu senang kamu da disini jadi bisa temani uni,
buat ngobrol-ngobrol bantu-bantu, tau sendirikan anak uni semua laki-laki, coba
kamu dulu jadi kuliah dan kerja disini ya kinan.”
Aghhh... si uni mengingatkan ku
pada masa lalu. Yah dulu ceritanya beberapa tahun lalu sempat disini Tamat SMA
sempat main ke sini dan liat suasananya juga nyaman dan ditawarin si Abang
suaminya Uni di suatu perusahaan temanya menjadi Admin katanya sih aku punya
bakat dan bahasaku juga lumayan. Duh padahal dia gak tau aku dak dik duk kalo
ketemu orang banyak apalagi orang saing. Dengan menguatkan mental dan perjuangan
panjang minta izin sama umi dan abi akhirnya diperbolehkan. kata si Abang coba
aku buat cv dulu dan interview jika di terima , mereka akan menguruskan semua
surat-surat resminya dari sini dan kamu balik ke Indonesia membuat paspor baru.
Tapi jujur sebenarnya aku mau kuliah. Tapi
lumaya juga udah langsung dapat tawaran pekerjaan pikirku sat itu kenapa tidak
dicoba, dan pasti gaji disini tentu sangan besar dan berbeda.
Keesokan harinya aku datang ke
perusahaan temanya si Abang, tentunya di antar sama abang dan uni, kebetulan
dia mau belanja waktu itu, pasar swalayanya tak jauh dari gedung itu.
Jujur ini pertama kali aku
interview dan bukan dengan orang Indonesi, tapi orang luar dan katanya nanti
yang interview selain orang melayu juga ada bossnya langsung dari US. Aku takut
membayangkannya , seorang gadis baru lulus SMA dan harus terlihat smart dan
meyakinkan bahwa mampu tuk diterima diperusahaan ini. Kamipun memasuki gedung
bertingkat yang dipenuhi dengan kaca, mulai melangkah masuk lift , jantungku
mulai berdetak kencang dan tanganku mulai merasa dingin. “ are you nervous kinan ?” Tanya si Abang. “Ehmmm iya bang, this first time for me”. Relax, everything
ok”. Si Abang mulai menenangkanku. Dan kita pun sudah sampai tempat yang
dituju. “ kamu tunggu sini kejap ye”
si abang menyuruhku duduk di ruang tunggu, sementara ia menuju meja informasi.
aku jadi ingat pesan Umi, kalau lagi gelisah, gugup tidak karuan cobalah berzikir, sebagai penenangnya. dan aku pun mulai mencobanya.
tak lama kemudian si abang pun menghampiri ku " tunggu kejap lagi ya, boss nya tengah meeting"
--- Bersambung---
@Kin_Chaniago
#Day3
#30DWCJilid#10
#Squad1