Langit yang tadinya biru kini mulai kelabu
Seakan
semesta juga ikut peperan dalam cerita kita
Kita..?
Apa mungkin jadi kita ?
Aku disini masih duduk terdiam
Masih
mendengar semua ucapanmu dari panggilan via suara
Mungkin ini tuk terakhir kalinya suara ini terdengar
Esok lusa kita kan berada dibelahan bumi yang
berbeda meski pada langit yang sama
Keputusan pergi ku bukan hal yang mudah
Sangat berat
tapi harus
Banyak hal yang harus kupertimbangkan termasuk kita
Apalah kita, aku dan kamu tak kan pernah jadi kita
Selagi do'a dan ibadah kita yang tak pernah sama
Kita seakan berputar dan terus berputar di lingkaran
yang sama tak pernah bisa keluar dari zona itu
Kan tetap berjalan ditempat yang sama
Dan kita tak kan bisa menciptakan masa depan bersama
Dijalani apa adanya seakan membuat pembenaran diri
Apa kita harus selamanya begitu- begitu saja ?
Tak kan pernah bisa...
Dan hujan pun turun dengan derasnya
Seolah menggambarkan isi hati ini yang harus
mendustai diri
Butiran air di mata ini yang sedari tadi kubendung
pun mulai berjatuhan
Semakin ku sekat semakin deras ia mengalir
Semakin ku tahan semakin sebak ku rasakan
Tuhan aku tau ini takdirmu
Aku tak mau merasa ini tak adil
Karena aku tahu aku dan
dia lah yang salah
Membiar kan ruang hati itu terbuka dan mulai bersemi
di tempat yang tak semestinya ada
Membiarkan melayani perasaan
yang tak seharusnya merasa
Langkah kakiku pun mulai berjalan perlahan selangkah
demi selangkah
Menyelusurui koridor- koridor menuju Burung Baja
yang akan mengajaku menembus awan
Yang akan membawaku pulang
Yang akan membawaku beranjak pergi dari negrimu dan
juga dari kota hatimu
Hujan pun tak kunjung redah bahkan Semakin deras
Seakan
semesta pun ikut berduka
Seakan burung baja ini pun tak rela beranjak pergi
meninggalkan landasan negrinya
Seakan tahu isi hati diri ini yang masih tak bisa
beranjak dari kota hatimu
Tapi ku tak berharap kau tiba- tiba ada di depanku
dan menghentikan langkah kepergianku
Karena ini nyata bukan bak film- film cerita Cinta yang berakhir bahagia
Dan aku sadar diri tentang itu
Karena ego kita yang tak bisa sama
Satu kalimat terakhir yang kau ucap sebelum suara
itu menghilang
everything
never has changes for you
Tiba- tiba langakah ini pun terhenti seketika
Karena suara
itu terdengar jelas dan nyata dari koridor
@Kin_Chaniago
pic: https://rebanas.com
#oneweekonepost
#WifiRegJakarat
#Kelarinnaskah