Senin, 20 Mei 2013

NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN LUAR NEGERi


jadi ingat kejadian seminggu yang lalu,
tgas proposal bahasa inggri yang udah ampir kelar tiba - tiba laptop jammed,
yahh,orng pikir, cma 8 lembar,, tp lumayan jg mengingat2 kembali tgas itu,,,,T.T
sangat- sangat panik, ambil dr pengalam yang sdah2 semua tgas kyakny bagus d upload ja lah sxan bagi2 informasi ilmu,,,^^
   
NERACA PEMBAYARAN DAN NERACA PERDAGANGAN LUAR NEGERI

A.      Neraca Pembayaran (Balance Of Payment):

            Balance of Payments Manual (BPM)à IMF (1993):  suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain untuk suatu periode waktu tertentu.
            Atau Suatu catatan sistematis yang mampu memberikan informasi mengenai transaksi-transaksi ekonomi internasonal yang sudah dan sedang dilakukan oleh suatu negara dengan negara lain yang dinilai dengan mata uang pada setiap peroidenya.
            Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
            Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah  asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
            Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri.
            Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana. Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced) dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan modal nasional (dari mana kita memperoleh dana-dana/ daya beli, dan bagaimana kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1.      Transaksi Debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2.      Transaksi Kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

isi neraca pembayaraan adalah
1.      Catatan jumlah yang berhubungan dengan ekspor dan impor
2.      Pemberian dan penerimaan jasa dari negara lain
3.      Pinjaman jangka panjang dan pendek
4.      Penanaman modal
5.      Hal-hal lain yang berhubungan dengan hubungan ekonomi

Fungsi neraca pembayaran:
1.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah di bidang ekonomi.Data yang ada dijadikan dasar bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.
2.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. Dari neraca pembayaran dapat dilihat berapa saldo devisa.
3.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4.      Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional.

Neraca Pembayaran terdiri dari beberapa transaksi:
1.      Transaksi Barang, semua transaksi yg menyangkut ekspor-import barang yg terjadi antara 2 negara atau lebih.
2.      Transaksi Jasa, Transaksi yg. Meliputi pemberian atau peneri maan jasa yg terjadi antara 2 negara atau lebih
3.      Transaksi Modal, Transaksi pinjaman -meminjam LN

Tujuan utama neraca pembayaran
            untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasional. 

     Contoh Kasusnya, Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran.Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterling merupakan suatu aset. Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain
B.       Neraca Perdagangan (Balance Of Trade)

            Neraca perdagangan, yang merupakan kelompok transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kegiatan ekspor-impor barang, baik migas maupun non-migas.
            Neraca perdagangan biasa disebut dengan ekspor netto. Neraca perdagangan yang positif berarti negara tersebut mengalami ekspor yang nilai moneternya melebihi impor, dan biasa disebut surplus perdagangan.
            Sementara itu jika neraca perdagangan menunjukkan kondisi negatif artinya nilai moneter impor melebihi ekspor, dan disebut sebagai defisit perdagangan. Bagi setiap negara tentunya kondisi surplus lebih diharapkan.
            Dengan terjadinya surplus perdagangan berarti jumlah ekspor yang dilakukan oleh sebuah negera lebih banyak dibandingkan impor. Kondisi ini berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Kondisi ini telah mengakibatkan ketegangan perdagangan antar negara yang mengalami defisit dengan egara yang mengalami surplus, seperti yang ditunjukkan oleh hubungan perdagangan antara AS dan China.

            Neraca perdagangan identik dengan perbedaan antara output dari suatu negara dan permintaan domestik nya (perbedaan antara apa barang diproduksi negara dan berapa banyak barang-barang yang membeli dari luar negeri, dan ini tidak berlaku untuk uang kembali dihabiskan pada saham asing tidak faktor dalam konsep impor barang untuk produksi untuk pasar domestik).

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Neraca Perdagangan
1.      Biaya produksi (tanah, tenaga kerja, modal, pajak insentif, dll) ekspor dalam perekonomian vis-à-vis dalam perekonomian mengimpor;
2.      Harga dan ketersediaan bahan baku, barang setengah jadi dan bahan lainnya;
3.      Perubahan nilai tukar;
4.      Multilateral, bilateral dan unilateral pajak atau pembatasan perdagangan;
5.      Non-tarif barriers, seperti lingkungan, kesehatan atau standar keselamatan;
6.      Efektivitas devisa yang memadai untuk membayar impor, dan
7.      Harga barang yang diproduksi di rumah (tergantung pada kecepatan suplai)



            Contoh kasusnya, Perdagangan Amerika Serikat Amerika Serikat telah mengalami defisit sejak tahun 1960. Defisit perdagangan ini pada akhirnya memaksa AS untuk menghentikan standar emas pada tahun 1971. Sejak tahun 1997 defisit perdagangan AS telah mengalami peningkatan eksponensial. Kali terakhir AS mengalami surplus perdagangan adalah pada tahun 1975 lalu. Tercatat bahwa pada bulan April lalu defisit perdagangan di AS mencapai angka 40.3 miliar dolar AS. Defisit perdagangan di bulan April ini mengalami kenaikan dibandingkan defisit perdagangan yang terjadi pada bulan Maret, yaitu hanya sebesar 40.0 miliar dolar. Defisit perdagangan AS yang terbesar terjadi dengan China. Pada bulan April defisit perdagangan AS dengan China mencapai angka 19.3 miliar dolar atau nyaris 50% dari defisit perdagangan total AS.
            Perdagangan Indonesia Membaik Setelah Sempat Terhantam Kondisi sektor perdagangan internasional Indonesia tampak mengalami peningkatan yang cukup baik pada tahun 2010 ini. Surplus perdagangan Indonesia sempat mengalami hantaman serius pada tahun 2008 lalu. Seiring dengan krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 tersebut perdagangan internasional Indonesia mengalami penurunan tajam pada surplus perdagangan total. Sejak tahun 2005 - 2007 perkembangan surplus perdagangan Indonesia selalu positif. Dari posisi 27.9 miliar dolar di tahun 2005, pada tahun 2007 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 39.6 miliar dolar AS. Akan tetapi pada tahun 2008 surplus perdagangan tersebut anjlok hingga hanya sebesar 7.8 miliar dolar AS.
            Di tahun 2009 terjadi peningkatan surplus dan membaik ke level 19.7 miliar dolar AS. Sementara itu di tahun 2010 ini kembali terjadi peningkatan. Pada periode Januari hingga April 2010 surplus perdagangan Indonesia mencapai angkat 8.8 miliar dolar, mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009, yaitu sebesar 7.2 miliar dolar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar