Selasa, 28 November 2017

part#2



AKU KAMU TAKAN JADI KITA
Sebelum Kita Sama
Part#2

Weekend pertama di Negri jiran, menyapa mentari yang mulai meranjak naik kelangit biru, warnanya merah merona sangat ceria. pagi-pagi sekali anak-anak sudah mengajak lari pagi ke “padang” (lapangan rumput ) disana juga banyak wahana permainan, mulai dari jungkat-jungkit, perosotan, ayunan, komedi putar , terowongan mini dan lain-lain. Mereka sangat antusias hari ini, karena sudah lama semenjak uni  habis melahirkan belum pernah kesini tak ada yang menemani, sedangkan sang ayah kadang- kadang sibuk kerja keluar kota. Makanya dari kemarin mereka buat janji “ kakak mesti temankan kami main ke padang” ( sambil menyematkan jari kelingkingnya ke jari ku),  janji ya , “ ujar Angah. Kita mulai berlari menuju padang yang jaraknya tak begitu jauh dari rumah uni. Sesampai disana mereka langsung berhamburan ke wahana pilihan mereka masing-masing , dan aku menunggu mereka di ayunan. Sambil menikmati udara embun pagi yang sangat segar.
Pagi ini dia sudah beberapa kali mengirim pesan- pesan indah, tapi entah mengapa jadi agak risih akhir- akhir ini. Jadi teringat beberapa nasehat sang murrobi  “ Kinan, dalam Islam itu tidak ada pacaran, karna kamu tau sendirikan yang mendekati zina itu dilarang dalam agama kita”. Namun aku tetap berdalih “ kita tidak berpacaran kok mbak, Cuma teman biasa saja yang saling kabar-kabari setiap aktivitas, menyemangati dalam berjuang mencapai impian, apakah itu salah mbak? “. Dengan senyuman yang syahdu sang Murrobi pun menjawab “ iya kamu tidak ada apa-apa, bagaimana dengan dia, apakah dia menganggapmu teman biasa ?, apalagi dia sesering itu berkirim kabar, awalnya berkirim kabar biasa saja, lama-lama mulai pesan- pesan Indah , puisi- pusi yang puitis, terus maksudnya itu apa ?,  hati- hati walaupu kalian tidak berniat apapun syetan akan melakukan segala cara untuk menjerumuskan hambanya Allah ke jurang- jurang dosa”. aku merasa bersalah dan mulai beratanya- tanya pada diri sendiri apa yang aku lakukan ini salah, dan apa yang harus aku lakukan.

Sang Murrobi, dia seorang mentor ngaji dan kajian khusus perempuan di kampus ku. Baru- baru ini aku diajak Viona untuk mengikuti kajian rutin khusus wanita. Karena jujur saja aku soal agama sama sekali ilmunya dangkal. Dan semenjak berteman dengan Viona banyak hal yang aku tanyakan secara keritis tentang agama. Dan diapun menyarankan ku ikut kajian, diapun baru saja hijrah , jadi khawatir ada yang salah penyampaian dan dia juga menyarankan kalau kita belajar agama harus ada guru yang fokus biar bisa tempat bertanya- tanya baik tentang agama atau terkadang tentang pribadi.

Lamunanku terhenti ketika ada orang di ayunan sebelah. Dan ia memberi salam “Assalamu’alaikum," dengan spontan aku menjawab “Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh”. Orang tersebut tersenyum semeringah kepadaku, mungkin ini budaya ramahnya orang sini pikirku. “ saya baru kali ini Nampak awak dekat sini, baru pindah rumah ke ?” ujarnya. Aku pun masih bingung dia yang memecahkan lamunan panjangku tadi, Cuma jawab dengan senyuman dan menjawab agak lama. “ tidak saya sekedar holiday disini, tengok sepupu lepas bersalin”. Tiba-tiba dia mengulurkan tanganya sambil memperkenalkan diri “ hai saya Azami, rumah depan padang ini” ( sambil menunjukan jarinya ke rumah yang bercat warna biru). Lagi- lagi sebenernya aku masih speechless, ini orang siapa tiba tiba muncul dan memperkenalkan diri. Dan lagi – lagi aku tersenyum tapi dengan rada bingung dengan sopan aku menolak berslaman dan meletakan tanganku didada maaf  “ saya Kinan from Indonesia, sekarang tinggal dirumah sepupu dekat sini."

Dari arah belakang Along dan Angah mengejutkan ku ” kakak”. Aku pun menghela nafas seakan untungnya mereka datang “Eeh dah siap ke mainya “ ujar ku .  “ehh ada abang Azami lah” ujar angah, sepertinya anagh mengenal orang asing ini. “ lah ini saudaranya Angah dan Along ke” jawabnya. “ iye, dia sepupu mama dari Indonesia, tengah becuti nak tengok  baby”. Jawab Angah. Aku meras lega hadirnya mereka , membuat kekakuanku, speechless ku hilang. Kakak “ jom kita balik, Along dah lapar nih” .(along menarik tanganku mengajak pulang kerumah. “ jom” . jawabku , lama-lama aku jadi fasih disini bahasa melayu secara tiap hari memdengarkan mereka berbahas demikian dan efek keseringan nonton ipin upin juga kali ya. “ lah cepat sangat dan nak balik, abang baru je duduk disini” ujar orang asing tadi dan aku lupa tadi namanya siapa. “ tak pe lain kali mungkin, kesian mereka dah lapar sebab dari pagi- pagi lagi main kesini”.

Di perjalanan pulang akupun menanyakan kembali pada Angah dan Along, “ dek kalian kenal sama orang tadi, siapa namanya kakak lupa pula ?” . “abang Azami tadi ke kak, owww kakak ade ape dengan dia, jangan – jangan kakak suka , atau taka bang Azami yang suka ye dek “ (sambil pandang0pandangn sama si Angah) Along menjawab sambil mengodaku dengan pertanyaan yang aneh. “ish tak lah, kakak pun baru tau, tiba-tiba je dia muncul di ayunan tuh”. Angah pun ikut nimbrung “ ish kakak nih dia tak tiba-tiba dah lama pun dia duduk di buayan (ayunan) tu. Kakak je yang tak rasa”. Apa iya, oh my god, separah itukah lamunan ku tadi, aduh pasti aneh banget itu muka,” huwaahh “. Merekapun terkejut dengan ekspresiku  “Ade ape kak ?. “ tak de apa, betulke dek tadi macam tu, terus angan dan along tengok kakak macam mana” ?. Along mengerutkan dahinya sambil mengingat “ehmm macam melamun banyak memikirkan sesuatu lah”. Ihhh kenapa jadi aneh begini pikir ku dalam hati.

“Along cakap tadi lapar kan, ape kate kita beli nasi lemak dekat kedai depan tu ?” .  “nak. nak.nak. “ mereka bersorak kegirangn. “Nasi lemak” mirip dengan nasi uduknya jakarta , bedanya disini pilihan lauknya bermacam-macam, ada sambal ikan teri, cumi, telur, ayam, Bihun, kwetiau dan lain-lain. Tapi menurtku terlalu berat makan sepagi ini. Biasanya aku makan roti tawar dan susu atau gorengan-gorengan saja. perut ini terbias dengan makanan ringan. Apalagi kalau pergi kuliah harus berangkat pagi-pagi tuk menghindari macet dan rebutan angkot jadi tidak sempat tuk sarapan lama-lama, kadangkala minum susu dan sarapan roti di bungkus buat bekal dijalan. Ibu selalu ngomel kalau tak sarapan, katanya nanti kamu dikelas lapar dan tidak fokus belajar. Bener juga sih tapi anaknya saja ini suka bandel.

“Wah udah pulang” sambut uni dari teras rumah yang sedang menjemurkan baby biar terkena sinar matahari pagi. “ iya uni, ini sekalia kita belikan sarapan pagi, Along dan Angah sudah lapar katanya.” “Oh ya, baru aja aku mau minta tolong abangmu belikan sarapan, untung belum pergi ya. Duh jadi merepotkan kamu ini.” Uni jadi merasa bersalah. “ gak apa-apa uni, kan memang niatnya aku main kesini selain liburan mau bantu-bantu uni juga, pasti uni repot banget sama baby kan, janagn sungkan uni, biasa aja kok.” Makasih banyak ya uni selalu senang kamu da disini jadi bisa temani uni, buat ngobrol-ngobrol bantu-bantu, tau sendirikan anak uni semua laki-laki, coba kamu dulu jadi kuliah dan kerja disini ya kinan.”

Aghhh... si uni mengingatkan ku pada masa lalu. Yah dulu ceritanya beberapa tahun lalu sempat disini Tamat SMA sempat main ke sini dan liat suasananya juga nyaman dan ditawarin si Abang suaminya Uni di suatu perusahaan temanya menjadi Admin katanya sih aku punya bakat dan bahasaku juga lumayan. Duh padahal dia gak tau aku dak dik duk kalo ketemu orang banyak apalagi orang saing. Dengan menguatkan mental dan perjuangan panjang minta izin sama umi dan abi akhirnya diperbolehkan. kata si Abang coba aku buat cv dulu dan interview jika di terima , mereka akan menguruskan semua surat-surat resminya dari sini dan kamu balik ke Indonesia membuat paspor baru.  Tapi jujur sebenarnya aku mau kuliah. Tapi lumaya juga udah langsung dapat tawaran pekerjaan pikirku sat itu kenapa tidak dicoba, dan pasti gaji disini tentu sangan besar dan berbeda.

Keesokan harinya aku datang ke perusahaan temanya si Abang, tentunya di antar sama abang dan uni, kebetulan dia mau belanja waktu itu, pasar swalayanya tak jauh dari gedung itu.
Jujur ini pertama kali aku interview dan bukan dengan orang Indonesi, tapi orang luar dan katanya nanti yang interview selain orang melayu juga ada bossnya langsung dari US. Aku takut membayangkannya , seorang gadis baru lulus SMA dan harus terlihat smart dan meyakinkan bahwa mampu tuk diterima diperusahaan ini. Kamipun memasuki gedung bertingkat yang dipenuhi dengan kaca, mulai melangkah masuk lift , jantungku mulai berdetak kencang dan tanganku mulai merasa dingin. “ are you nervous kinan ?” Tanya si Abang. “Ehmmm iya bang, this first time for me”. Relax, everything ok”. Si Abang mulai menenangkanku. Dan kita pun sudah sampai tempat yang dituju. “ kamu tunggu sini kejap ye” si abang menyuruhku duduk di ruang tunggu, sementara ia menuju meja informasi. 
aku jadi ingat pesan Umi, kalau lagi gelisah, gugup tidak karuan cobalah berzikir, sebagai penenangnya. dan aku pun mulai mencobanya.
tak lama kemudian si abang pun menghampiri ku " tunggu kejap lagi ya, boss nya tengah meeting"

 --- Bersambung---



@Kin_Chaniago
#Day3
#30DWCJilid#10
#Squad1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar